Menanam Untuk Menuai

Sejak dulu, jika ditanya cita-citaku apa? aku pasti menjawab, aku ingin menjadi seorang penulis. Entah di gaji atau tidak, tapi aku sangat menyukainya. Aku bisa bercerita, untuk mengurangi sedikit beban yang aku punya. Tapi sayangnya, aku tidak hidup di lingkungan yang bisa memberikan support, untuk menjalani apa yang sangat aku inginkan. 

Bahkan dulu saat aku ingin kuliah, aku malah ditertawakan karena ingin kuliah di jurusan sastra Indonesia. Mereka bilang untuk apa kuliah sastra, kalau dari lahir kita sudah belajar bahasa Indonesia? saat itu aku hanya diam, karena aku tidak punya alasan, selain sebuah keinginan. 

Tapi sekarang, walaupun aku tidak jadi terjun ke dalam jurusan itu. Namun aku tau, bahwa ternyata pendidikan itu sangat mempengaruhi pola pikir dan cara pandang. Mereka yang suka merendahkan, sesungguhnya mereka lah yang butuh edukasi. Sementara kita yang sudah berpedidikan, kita hanya perlu mengamalkan dan menjaga, agar ilmu yang sudah masuk ke otak, bisa turut di cerna oleh nurani. Supaya kita tidak menjadi manusia yang suka membantai mental orang lain. Karena beban hidup setiap manusia itu berbeda, kita tidak tahu seberapa keras mereka bertahan untuk hidup sampai hari ini. Jangan sampai kita malah menjadi pembunuh mental mereka. 

Kita mungkin memang tidak bisa mencegah orang lain untuk berkata buruk tentang hidup kita. Namun, dengan menjadi manusia yang memiliki nurani, setidaknya kita sudah berusaha untuk menjaga diri kita sendiri, agar tidak menjadi manusia jahat. Selain melindungi diri sendiri, setidaknya kita harus belajar untuk menjaga kesehatan mental orang lain, agar kelak mereka juga akan melakukan hal yang sama. Sebab, apa yang kita tanam adalah apa yang kita tuai.

Jangan menjadikan mental pembully sebagai sebuah kebanggaan, karena mulutmu itu harimaumu. Kata jahat yang keluar dari mulutmu, itulah yang suatu saat akan kamu telan sendiri. Apalagi di sosial media yang serba bebas, silahkan memotivasi diri, tapi berusahalah untuk tidak menghina dan merendahkan orang lain. 

See you 💕