M I N D S E T

Pendidikan itu bukan satu-satunya cara untuk mengubah masa depan. Tapi dengan pendidikan, kita bisa perlahan mengubah mindset menjadi lebih terbuka dan bijak. Dengan pendidikan kita tidak lagi terperosok dalam pemahaman kolot, yang kadang kala tidak jelas kebenarannya.

Dari generasi ke generasi pasti akan ada gap. Antara orang tua dan anak, pasti akan ada perbedaan pemikiran. Kesenjangan yang terjadi ini bisa disebut sebagai generation gap. Dimana pola pikir antara satu generasi dengan generasi penerusnya tidak akan sama. Kesenjangan yang terjadi dalam hal ini, akan bisa mengakibatkan keretakan apabila tidak ada penerimaan antara satu dengan yang lainnya.

Ibarat dua buah batu yang sama-sama keras, apabila saling dipukulkan perlahan akan menimbulkan percikan api. Inilah yang akan terjadi apabila antara dua generasi atau lebih tidak ada yang mau mengalah atau saling menerima. Masing-masing dari mereka akan bertahan pada pendirian, pola pikir, dan emosi masing-masing. Akibatnya, akan sungkan terjadi persatuan dan akan selalu muncul percikan permasalahan.

Kembali, kita bicara tentang pendidikan. Lulusan sd, smp, sma, atau bahkan sarjana, magister, hingga doktor. Pasti akan membanggakan apabila terselip salah satu gelar itu dibelakang nama kita. But, ini bukan tentang gelarnya. Tapi tentang, kita akan menjadi seperti apa setelah kita mendapatkan gelar itu. Pemikiran dangkal tentang gelar sarjana misalnya, masih banyak orang-orang yang berpandangan bahwa sarjana itu bisa jadi begini dan harus begitu. Tidak! Sarjana itu gelar dari bangku pendidikan, bukan sebuah warisan yang datang begitu saja tanpa kita berusaha.

Lalu kita harus apa dengan gelar tersebut? Jadilah diri sendiri, jadilah versi terbaik dari dirimu sendiri.

Dalam kehidupan bermasyarakat, kita tidak akan bisa lepas dari keterlibatan kita sebagai makhluk sosial. Pasti banyak yang mohon maaf, orang-orang yang pendidikannya tidak setinggi kita. Seringkali mereka masih terlibat dalam mindset yang kolot.

"Kok masih nganggur sih? bukannya kamu lulusan sarjana ya?"

"Buat apa sih sekolah tinggi-tinggi kalau ujung-ujungnya nggak kerja?"

"Percuma gelar sarjana, tapi kerjanya cuma tambal ban."

Masih banyak lagi serentetan perkataan yang sebenarnya tidak cukup pantas untuk didengar. Tapi kembali lagi, masyarakat di negara kita ini belum semua berpendidikan dan berpikiran maju. Bahkan, orang tua kita sendiri pun pasti masih ada yang berpola pikir kolot dan suka meremehkan kemampuan anaknya sendiri. But, it's okay! kita harus maklum. Walaupun kadang capek juga sih.

Jadi, pendidikan itu bukan sebuah patokan. Justru pendidikan adalah titik tumpu, batu loncatan kita untuk keluat dari lingkaran buruk yang sudah ada sebelumnya. Memang sulit, tapi pendidikan itu bisa mengubah jalan hidup kita, bukan hanya melalui finansial tapi pemikiran.

Padangan yang salah tentang pendidikan itu, saat kita masih terjebak dalam pemikiran bahwa pendidikan bisa menjadi karir, finansial, bahkan sosial ekonomi kita. Padahal tidak seperti itu. Sekali lagi, pendidikan bukan satu-satunya cara untuk mengubah masa depan. Tapi pendidikan adalah salah satu pintu yang bisa kita pilih untuk menuju masa depan yang cerah itu. Jadi, kalau ada orang yang masih berpendapat sarjana itu harus menjadi ini dan itu. Tidak guys.

Seseorang dengan gelar sarjana, magister, doktor, dan gelar akademik lainnya, mereka adalah manusia bisa. Aku, kamu, kita semua membutuhkan proses dan meraih gelar dari pendidikan itu adalah proses kita. Jika sampai hari ini kita masih belum bekerja, belum menikah, bahkan belum memiliki masa depan yang jelas bukan berarti kita tidak berproses. Justru kita sedang menjalani proses itu, dimana kita sedang mengupayakan apa yang kita inginkan agar bisa digenggam.

Jika suatu hari, kita menemui seseorang yang pandai meremehkan, menjatuhkan, bahkan menginjak-injak tentang pendidikan kita. Biarkan saja, karena mereka tidak tahu bahwa pendidikan telah menjadikan kita lebih cerdas dari mereka. Jangan berlaku kotor dengan melakukan perbuatan rendah yang mereka lakukan melaui lisan dan perbuatannya. 

See you... 💕

Tambahkan reaksi