Hakim Kehidupan
Kediri, 15 Oktober 2020
11:56
Terkadang hidup ini aneh. Gelap dan terang kadang menjadi sebuah perbedaan, padahal jelas jika disatukan akan menjadi satu kesatuan yang utuh. Salah jika orang berfikir, bahwa hitam dan putih adalah sebuah beda yang mesti dipertanyakan. Karena orang cenderung menanyakan hal yang tak perlu diperdebatkan. Karena semua itu adalah hal yang sia-sia, percuma jika bertanya pada hitam, lalu kembali bertanya pada putih. Jika pada akhirnya, tak bisa menjadikannya satu.
Tak perlu mencari tahu apa itu beda, apa itu warna, dan apa itu gelap dan terang. Karena tak ada jawabannya, Tuhan menciptakan bahwa secuil apa yang ada di semesta ini ada alasannya. Tak serta merta akan menjadikan seuatu itu sia-sia. Hal tak penting dalam diri kalian, bisa jadi adalah hal yang penting untuk orang lain. Maka, jangan sekali menilai apa itu beda. Jangan mencari jawaban yang sesungguhnya tak perlu dipertanyakan.
Matahari dan Bulan saja bisa saling memberi kehidupan meski datangnya bergantian. Lalu bagimana dengan kita, yang bernafas dengan udara. Sudahkah, menjadi hakim yang adil untuk diri sendiri? jika belum, tak perlu bersusah payah untuk menjadi hakim untuk hidup orang lain. Berhenti mencari, bertanya, dan mencela apa yang bukan hak kita.
Hidup bukan hanya tentang hari ini. Hidup tak akan berhenti hanya sampai detik ini. Masih ada milyaran detik, jutaan menit, yang masih harus kita hadapi. Jangan buang percuma waktu yang berharga untuk berusaha menghakimi apa yang tidak seharusnya kita urusi.
Hakim terbaik adalah diri kita sendiri, bukan orang lain!
Pengadilan terbaik adalah dimana kita bisa mendengarkan nurani!
Komentar
Posting Komentar