EMOSI : AKUI DAN DENGARKAN

"Amarah adalah bagian dalam dirimu yang meminta perhatian. Dengarkan, tapi jangan biarkan dia memimpin."


Rasa marah, rasa benci, bahkan rasa cinta adalah sebuah wujud dari emosi yang perlu diakui keberadaannya. Jika kita menganggap mereka hanyalah wujud dari emosi yang biasa saja, kalian salah. Emosi itu ibaratkan diri kita sendiri, kita ingin selalu dihargai, disayangi, dikasihi, dan keberadaan kita selalu diakui. Namun, tidak setiap orang bisa mengekspresikan perasaan mereka dengan baik.
 
Terkadang, sesekali, mungkin beberapa kali dalam seminggu. Setidaknya kita perlu untuk menangis, kenapa? karena kita perlu mengeluarkan perasaan dan emosi negatif yang ada didalam diri kita. Kalian lihat gunung berapi yang masih aktif? mereka terkadang tidur, terkadang juga bangun. Saat dia tidur, bumi damai karena tidak ada ancaman akan letusan. Bahkan banyak manusia yang bisa menikmati keindahannya, dipuncak, dilereng, dan dimanapun keindahan gunung itu nampak. Tapi, saat dia mulai terusik, dia akan bangun. Manusia panik, alam panik, dan ya jika dia meletus - luluh lantak sudah sekitarnya. 

Jika satu letusan gunung bisa menghancurkan banyak wilayah sekaligus, maka perlu berapa gunung untuk menghancurkan seluruh bumi ini? yang pasti lebih banyak lagi kan. Dari sini, kita seharusnya tahu bahwa sesuatu yang sudah lama terpendam, suatu saat bisa meledak kepermukaan. Emosi yang ada dalam diri kita, terutama amarah. Sesekali perlu untuk diluapkan, dilepaskan, supaya menyisakan sebuah ruang kosong didalam diri kita yang siap diisi dengan energi-energi baru. Bisa sebuah perasaan bahagia, sedih, kecewa, atau bahkan amarah lagi. 

Memang membingungkan, karena perasaan itu sangat sulit untuk dijabarkan. Tapi kalian pasti pernah kan, tiba-tiba sedih sampai pengen nangis, tiba-tiba bahagia sampai pengen teriak kesenangan. Itulah gejolak emosi yang ada didalam diri kita, kadang statis dan kadang juga aktif. Lalu apa sih yang harus kita lakukan untuk mengontrol emosi itu? apa kita harus teriak saat kita marah? atau kita harus tertawa terbahak saat merasa senang? no. Kita hanya perlu mengeluarkan emosi kita sedikit demi sedikit, menangis secukupnya, lalu tertawa seperlunya. 

Emosi itu memang perlu dikeluarkan, tapi tidak harus secara berlebihan. Emosi itu perlu diakui, tapi harus tetap terkontrol. Emosi yang meledak-ledak, beteriak, menangis histeris adalah bentuk rasa sakit yang terlalu lama ditahan yang akhirnya meledak tanpa bisa dicegah lagi. Inilah alasannya kenapa emosi itu perlu dikeluarkan, ibarat sebuah gelas yang terisi air - perlu untuk sesekali diganti agar airnya tak keruh. Dalam diri kita ini terdapat banyak ruang dan ruang-ruang itu ada isinya, tugas kita adalah menyediakan sebuah space kosong agar bisa diisi dengan emosi kita tadi.

Aku bukan psikolog sih yang paham banyak hal, tapi aku hanya mau sedikit sharing tentang apa yang aku paham tentang emosi. Perasaan-perasaan negatif yang pernah aku rasakan sampai meledak-ledak, itu semua terjadi karena aku nggak tau cara ngeluapinnya gimana. Aku sedih, aku marah, dan aku merasa terbebani dengan itu semua, tapi apa yang aku lakukan? aku tahan semuanya sendirian, aku pendam, sampai akhirnya aku nggak sanggup dan berujung ga bisa mengontrol emosi itu dengan sebagaimana mestinya. Emosi itu membuat aku melakukan hal yang nggak terkontrol, aku teriak, aku marah, sampai pernah aku ada dititik nggak bisa ngomong apa-apa untuk meluapkan emosi itu. Aku cuma bisa nangis saat itu, karena semua kata-kata yang bisa mewakili perasaanku tenggelam gitu aja. 

Aku nggak tau kondisi itu disebut apa, tapi dari apa yang pernah terjadi itu aku tahu bahwa emosi itu selalu ada dalam diri kita dan sesekali perlu untuk dikeluarkan sebagai bentuk bahwa kita mengakui emosi itu ada. Aku sejujurnya juga nggak tau cara terbaik untuk ngeluarin emosi negatif itu gimana. Mungkin ada yang melakukannya dengan pergi ke tempat sepi, entah gunung atau atap gedung untuk teriak sepuasnya. Ada yang mungkin diem aja, sampai emosi itu reda sendiri. Atau mungkin melampiaskannya ke hal-hal yang bisa mengalihkan pikiran kita, seperti hobi atau sejenisnya. 

Aku nggak tau juga cara yang paling benar itu gimana, tapi yang biasa aku lakuin itu gambar dan nulis. I know, ga semua orang suka nulis dan gambar. But, kalian lakuin apa aja yang bisa bikin kalian ngerasa enjoy, lakukan itu ketika kalian memang perlu untuk melakukannya. Supaya emosi negatif yang ada dalam diri kalian terfasilitasi dengan baik, kasih dia jalan untuk keluar dengan cara yang benar. Karena pada saat emosi negatif itu memuncak, yang kalian butuhkan adalah pelampiasan kan. Dengan kalian melakukan sesuatu hal yang bisa menjadi alternative, itu akan menjadi pelampiasan yang baik. Karena emosi yang negatif jika dikeluarkan dengan cara yang tidak benar, akan memancing kita melakukan hal yang tidak diinginkan. Akibatnya, kita akan menyesal dan itu akan jauh lebih menyakitkan dan beban emosi kita bukannya berkurang tapi malah berkali lipat.

So, emosi itu ada entah yang negatif ataupun positif. Saat mereka tumbuh dan berkembang didalam diri kita, rawat mereka dengan baik seperti seorang ibu yang merawat anaknya. Kalian yang berperan penting untuk menjaga emosi, tapi jika kalian merasa tidak mampu melakukannya sendiri kalian bisa ke psikolog, atau datang ke seseorang yang memang kalian percaya dan bisa memahami apa yang kamu rasakan walaupun tidak seratus persen. Karena terkadang yang kita butuhkan adalah seorang pendengar yang baik. 



See you 💕

Komentar

Postingan Populer