Manusia Haus Validasi
Sekarang tuh kayak penting banget ya mendapatkan validasi dari orang lain, terutama orang-orang terdekat yang ada disekitar kita. Sampai-sampai pencapaian sekecil apapun yang dilakukan harus diketahui semua orang, padahal belum tentu hal tersebut penting untuk orang lain. Misalnya kita punya hp baru, perhiasan baru, tanah, rumah, mobil, dan sebagainya. Apakah lantas dengan mengumumkan hal tersebut ke semua orang, akan membuat status sosial kita meningkat? ingin di cap superior? atau supaya dipandang sebagai orang kaya? TIDAK. Tingkat kredibilitas seseorang, bukan dinilai dari seberapa banyak hartanya tapi dari seberapa tinggi value yang mereka miliki sebagai manusia.
Memanusiakan manusia, itu jauh lebih penting daripada haus akan validasi. Keep it silent, karena diam itu adalah emas. Kita akan menjadi manusia yang lebih ber-value, bila bisa menjaga lisan dengan baik. Jujur aja, aku pribadi mulai agak muak dengan pola komunikasi manusia sekarang. Apa-apa dipamerin, apa-apa diumumin kayak ga ada privasinya. Kenapa sekarang lebih banyak orang yang tidak mementingkan privasi, mereka lebih mengutamakan validasi daripada fokus dengan hidup masing-masing.
Aku nggak tau apakah menurut kalian validasi dari orang lain itu sangat penting? tapi menurutku tidak. Kenapa? karena penilaian manusia ke manusia lain itu sifatnya objektif. Baik menurut mereka, belum tentu baik menurut kita. Begitupun sebaliknya. Jadi ya buat apa segitunya mengejar validasi, kalau tidak ada patennya. Bukankah lebih baik jika mengejar pendidikan, mengejar karir, yang mana saat kita menjalaninya kita akan dapat validasi dari dokumen resmi. Sementara ketemu kita mengejar validasi dari sesama manusia apa yang kita dapat? tidak ada. Secara tidak langsung kita hanya sedang bertindak bodoh untuk mengenyangkan ego semata. Percayalah bahwa memberi makan ego secara terus-menerus itu tidak akan ada habisnya, bukannya kenyang, ego kita malah akan semakin lapar.
Jadi, kalau bisa ga usah terlalu mengejar dan haus akan validasi. Fokus aja dengan kehidupan diri sendiri, lagipula seseorang yang benar-benar value-nya tinggi juga tidak memerlukan validasi dari orang lain. Sebab, orang lain pasti akan tau dengan sendirinya. Ibarat gunung, kita nggak perlu tahu seberapa tingginya dia. Tapi dengan mata telanjang kita pasti sudah akan tahu bahwa gunung itu tinggi.
Komentar
Posting Komentar