"Anak Rumahan"

Banyak yg salah mengenai persepsi seseorang terhadap image "anak rumahan". Bener kog, kalau anak rumahan itu pendiam, nggak suka kluyuran, but actually mereka nggak selurus itu guys. Banyak dimana mereka berkonflik dengan dirinya sendiri. Yang mana tapi mereka pintar mengatur emosinya. Mengajak emosi itu untuk negosiasi. Dalam hal ini, mental seorang dengan predikat "anak rumahan" nggak diuji oleh orang luar melainkan diuji oleh dirinya sendiri. Saking kecilnya circle mereka, mereka jadi susah keluar. Mereka itu bukan suka menyendiri layaknya orang introvert. Karena banyak kog dari mereka yang sebenernya punya kepribadian ekstrovert. But, nggak semua orang ekstrovert suka keramaian, begitu sebaliknya dengan introvert. Semuanya bergantung pada bagaimana lingkungan bisa mengontrol mereka.


Image "anak rumahan" itu bukan predikat yang gampang. Ada banyak perkara yang kemudian menjadikan mereka itu betah di rumah. Salah satunya strict parents, yang mana seorang anak nggak mempunyai banyak pilihan untuk melakukan apa yang mereka mau. Bisa juga trauma karena lingkungan, ada banyak sebab kenapa seorang anak berubah jadi pendiam dan betah di rumah. Itu semua bukan pilihan, tapi keharusan bagi mereka yang pernah merasakan gimana rasanya tidak diinginkan oleh lingkungan. Katakanlah "bullying" kasus yang banyak banget korbannya sampai sekarang. "Bullying" nggak selalu dalam bentuk serangan fisik melainkan secara verbal. Umpatan, makian, hinaan terhadap keadaan yang nggak bisa mereka terima dengan sempurna. Lingkungan menjudge mereka nggak layak untuk ada disana, padahal mereka itu bukan Tuhan yang Maha Menciptakan. Tapi apakah mereka yang terkena tindakan "bullying" akan baik-baik aja. NO! Mereka kehilangan setengah mental mereka. Kepercayaan mereka lenyap, kalimat-kalimat bully selalu terngiang-ngiang di ingatan mereka. Akhirnya apa..?? Lenyap dari pergaulan. Menutup diri dari lingkungan, menarik diri dari interaksi sosial. And then, rumah menjadi satu-satunya tempat mereka berlindung.

NO! rumah bukan benteng untuk bertahan dari serangan lawan. Nggak semua rumah adalah tempat paling nyaman untuk pulang. Dan nggak semua rumah adalah tempat paling aman untuk mencari perlindungan. Tau kenapa..?? Karena nggak setiap rumah diisi dengan kehangatan, ketulusan, dan cinta yang seharusnya ada. Okey, seperti yang kita semua tau anak broken home banyak yang hidupnya berantakan karena kurangnya cinta dan kasih sayang. But, seorang anak yang hidup dengan keluarga yang utuh belum tentu hidupnya lebih baik. Banyak dari mereka yang berlabel "anak rumahan" mentalnya diuji habis-habisan bukan oleh lingkungan tapi oleh orang-orang terdekat mereka. Orang tua dan saudara. Kenapa begitu..?? Because tidak semua orang tua faham akan keadaan mental anak yang selama ini dibesarkannya. 


Komentar

Postingan Populer